Selasa, 01 Maret 2011

Objek Kajian Sosiologi

1. Masyarakat sebagai sistem sosial
Sebagaimana ilmu sosial lainnya, objek sosiologi adalah masyarakat (society) yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan manusia di dalam masyarakat.
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu syaraka, yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris, masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan.

beberapa definisi tentang masyarakat yang dikemukakan para sosiolog sebagai berikut :
1. Ralph Linton
masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur dirinya dan menggangap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang dirumuskan dengan jelas.
2. Selo Soemardjan
Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bekerja sama yang menghasilkan kebudayaan.
3. Max Weber
Masyarakat adalah suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan (agamawi) dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
4. Emile Durkheim
Masyarakat adalah suatu kenyataan obyektif individu-individu yang merupakan anggota-anggotannya.

5. Paul B. Horton
Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang secara relatif mandiri, yang hidup bersama-sama cukup lama, yang mendiami suatu wilayah tertentu, memiliki kebudayaan yang sama dan melakukan sebagian besar kegiatan dalam kelompok itu.
Walaupun dari beberapa definisi tersebut berbeda-beda, tetapi pada dasarnya isinya sama, yaitu masyarakat mencakup unsur-unsur sebagai berikut :
1. Manusia yang hidup bersama, bukan individu yang hidup secara sendiri-sendiri. Di dalam ilmu sosial tidak ada ukuran yang mutlak atau angka yang pasti untuk menentukan jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara teoritis berarti masyarakat memiliki jumlah minimal dua orang.
2. Bercampur untuk jangka waktu yang lama. Kumpulan manusia akan berbeda-beda dengan kumpulan benda mati. Sebagai akibat berkumpulnya manusia, akan timbul manusia-manusia baru. Mereka dapat bercakap-cakap, merasa dan mengerti.. Mereka juga mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan dan perasanya. Akibat hidup bersama, timbul sistem komunikasi dan timbul peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antarmanusia dalam kelompok tersebut.
3. Setiap individu sadar bahwa mereka adalah satu kesatuan, berarti terdapat kesadaran dari setiap individu bahwa hal yang dilakukan mereka berpengaruh terhadapa masyarakat, misalnya apabila berbuat jahat akan mendapat sanksi.
4. Masyarakat merupakan satu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan hidup bersama ini menimbulkan kebudayaan sebab setiap anggota kelompok merasa terikat satu dengan yang lain.
Pengertian istilah masyarakat berbeda dengan istilah rakyat, rakyat merupakan keseluruhan penduduk suatu daerah tanpa melihat cara bergaul atau cara hidupnya. Dalam hal ini, yang dipentingkan, yaitu faktor kehendak umum yang diekspresikan oleh seluruh penduduk setempat. Jika dilihat dari sudut Ilmu Politik, istilah rakyat digunakan untuk membedakan rakyat dan pemerintahannya. Pemerintah yang menguasai, rakyat yang dikuasai sehingga rakyat dalam hal ini menunjuk pada ;
1. Sejumlah besar penduduk;
2. Mempunyai kehendak umum bersama;
3. Dihadapkan pada pemerintah yang mengatur dan memerintah kehendak tadi.

Adapun dalam istilah bangsa lebih mementingkan soal nasib bersama dari orang-orang yang hidup dari suatu daerah yang menyerahkan soal nasib bersama kepada negara, yang memiliki wewenang mutlak untuk menjamin nasib bersama dari orang banyak tersebut. Istilah bangsa yang banyak dipakai dalam politik internasional, lebih merupakan tanda (attribute) dari negara, sedangkan isi suatu negara adalah bangsa.

Terbentuknya masyarakat. Kelompok sosial (masyarakat) terbentuk karena manusia-manusia menggunakan pikiran perasaan dan keinginan-keinginannya dalam memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia itu mempunyai dua keinginan pokok, yaitu keinginan untuk untuk menjadi satu dengan manusia lainnya untuk menyatu dengan lingkungan alamnya.

2. Organisasi Sosial
Mungkin kalian aktif di kegiatan sekolah, baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler, misalnya OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah), Pramuka dan PMR ( Palang Merah Remaja). Hal ini merupakan contoh organisasi sosial.
Organisasi sosial adalah suatu sistem sosial yang :
1. bersifat langgeng.
2. memiliki identitas kolektif yang tegas.
3. memiliki daftar anggota yang terperinci.
4. memiliki program kegiatan yang terus-menerus diarahkan kepada pencapaian
tujuan yang jelas.
5. memiliki prosedur untuk menerima anggota baru serta mengeluarkan anggota
lama.
Jika organisasi sosial merupakan sistem sosial, berarti di dalamnya akan ditemui konsep yang berhubungan dengan sistem sosial. seperti fungsi, integrasi dan kelompok. Semua konsep tersebut, bisa digunakan untuk menganalisis atau memahami organisasi sosial.
Contoh 1
Keluarga merupakan sistem sosial, lebih kurang bersifat langgeng, sedangkan kelompok bermain tidak bersifat langgeng. Di dalam keluarga juga terdapat daftar anggota yang terperinci. Dalam keluarga terdapat kartu keluarga (KK) dan kartu tanda penduduk (KTP) yang dimiliki anggotannya. Di dalam keluarga terdapat sejumlah kegiatan, misalnya suami pergi mencari nafkah serta istri mengasuh anak. Interaksi suami-istri dalam keluarga merupakan sistem sosial. Keanggotaan dalam keluarga akan otomatis jika merupakan anak kandung. Akan tetapi, berbeda halnya jika anak adopsi tidak akan otomatis, melainkan memerlukan prosedur hukum yang berlaku. Dari semua kriteria organisasi sosial bisa dilihat bahwa keluarga merupakan contoh organisasi sosial.
Contoh 2
Organisasi politik, misalnya Partai X juga merupakan contoh organisasi sosial. Seseorang yang akan menjadi anggota harus mendaftarkan diri sebagai anggota, Karena itu, terdapat daftar anggota yang terperinci. Seseorang yang sudah menjadi anggota akan mempunyai kekuatan hukum atau secara formal. Anggota Partai X akan mempunyai hak dan kewajiban sehingga jika ada kelalaian dalam melaksanakan kewajiban akan ada prosedur organisasi untuk menanganinya.

Dari kedua contoh tersebut dapat dilihat ada perbedaan diantara keduanya. Organisasi sosial dapat dibagi dua, yaitu organisasi sosial formal dan informal.
1. Organisasi Formal
Menurut Robert M.Z. Lawang, keanggotaan dalam organisasi formal memiliki kekuatan hukum. Kelalaian menjalankan kewajiban juga diatur menurut suatu peraturan atau hukum suatu organisasi tertentu. Semua anggota terikat oleh suatu hukum yang sama. Menurut William Kornblum, organisasi formal merupakan organisasi yang memiliki seperangkat norma, status dan peran yang jelas dan seringkali tertulis, yang mengatur hubungan antar anggotannya. Misalnya, OSIS, Pramuka, KNPI ( Komite Nasional Pemuda Indonesia), PDI, TNI dan lain-lain.
2. Organisasi Informal
Menurut Robert M.Z. Lawang, organisasi informal merupakan organisasi yang tidak memberikan prosedur yang resmi dalam menindak anggotannya yang menyimpang. Apabila terjadi permasalahan, biasanya diselesaikan dengan cara musyawarah atau mengembangkan mekanisme yang khas untuk mengatasinya sehingga tidak ada sifat-sifat tegas, terperinci, jelas, dan prosedur resmi seperti dalam organisasi formal. Menurut William Kornblum, organisasi informal adalah kelompok yang memiliki kesepakatan tentang norma dan status, tetapi kesepakatan ini tidak tertulis. Contoh dari organisasi jenis ini, yaitu keluarga.

3. Kelompok Sosial
Pengertian kelompok. Secara sederhana, kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaanya dan saling berinteraksi. Terdapat beberapa klasifikasi kelompok, antara lain :
1. Kelompok sosial yang teratur
a. In-group dan out-group
Istilah in-group memiliki arti, kelompok-kelompok sosial dimana individu mengidentifikasikan dirinya dalam kelompok tersebut. Sifat in-group biasanya didasarkan pada faktor simpati dan kedekatan anggota kelompok. Misalnya Wati adalah siswa kelas XA SMA 1 Menjalin, maka yang menjadi in-group Wati adalah seluruh siswa kelas XA. Out-group adalah kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in-groupnya, dengan kata lain kelompok yang berada diluar kelompok dirinya. Misalnya, out-group bagi Wati adalah kelas selain kelas XA , yaitu XB, XC.
b. Kelompok primer dan sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok kecil yang anggota-anggotannya memiliki hubungan dekat, kerjasama erat yang bersifat pribadi dan sebagai salah satu hasil peleburan dari individu-individu dalam satu kelompok sehingga tujuan individu menjadi tujuan kelompok. Misalnya keluarga dan kelompok bermain. Sedangkan kelompok sekunder adalah kelompok yang lebih besar, bersifat sementara, dibentuk untuk tujuan tertentu, dan hubungan-hubungan antar anggota bersifat impersonal (tidak bersifat pribadi) terpisah-pisah dan didasarkan apada asas manfaat. Misalnya serikat pekerja, komite sekolah, kesebelasan sepakbola.
c. Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesselschaft ( Patembayan)
Konsep ini dikembangkan oleh Ferdinand Tonnies yang kurang lebih sama dengan konsep kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group). Gemienschaft (paguyuban) adalah bentuk kehidupan bersama dimana anggota-angotanya diikat oleh hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah serta bersifat kekal. Dasar hubungannya yaitu rasa cinta, bersifat nyata dan organis, misalnya keluarga dan kelompok kekerabatan.
Apabila terjadi pertentangan antar anggota-anggota suatu gemeinschaft, pertentangan tersebut tidak dapat dibatasi dalam suatu hal saja, tetapi akan menjalar ke bidang-bidang lainnya karena hubungan yang menyeluruh antara anggota-anggotannya.

Terdapat 3 tipe gemeinschaft, yaitu ;
1. Gemeinschaft by blood, merupakan gemeinschaft berupa ikatan yang didasarkan pada ikatan
darah atau keturunan, misalnya keluarga, marga atau kelompok kekerabatan .
2. Gemeinschaft of place, merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri atas orang-orang yang
berdekatan tempat tinggalnya sehingga dapat saling tolong-menolong, misalnya Rukun
Tetangga (RT), dan Rukun Warga (RW).
3. Gemeinschaft of mind, merupakan merupakan suatu gemeinschaft yang terdiri atas orang-
orang yang walaupun tidak memiliki hubungan darah ataupun tempat tinggalnya tidak
berdekatan, tetapi mereka memiliki jiwa dan pikiran yang sama karena ideologi yang dianut
sama, misalnya Mudika, kelompok pengajian.

Gesselschaft (patembayan) adalah ikatan untuk jangka waktu yang pendek bersifat formal, dan mekanis sebagaimana dapat diumpamakan dengan sebuah mesin, misalnya ikatan antara pedagang, organisasi buruh dalam suatu pabrik.
Dalam gesselschaft, pertentangan-pertentangan yang terjadi dapat dibatasi karena gesselschaft terdapat public life, yang artinya bahwa hubungannya bersifat untuk semua orang, batas-batas antara “kami” dengan “bukan kami” kabur.
Dari kedua kelompok tersebut dapat dilihat bahwa dalam masyarakat paguyuban (gemeinschaft) hubungan kelompok primer lebih dominan, sedangkan dalam masyarakat patembayan (gesselschaft) yang dianggap penting adalah hubungan kelompok primer.

2. Kelompok sosial yang tidak teratur
1. Kerumunan (Crowd)
Kerumunan adalah individu-individu yang berkumpul secara kebetulan di suatu tempat dan juga pada waktu yang bersamaan. Bentuk-bentuk kerumunan, antara lain sebagai berikut :
a. Kerumunan yang berartikulasi dengan struktur sosial, antara lain
1. Penonton atau pendengar yang formal, yaitu kerumunan-kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif, misalnya penonton bioskop.
2. Kelompok ekspresif yang telah direncanakan, yaitu kerumunan yang perhatiannya tidak begitu penting, tetapi mempunyai persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas kerumunan tersebut serta kepuasan yang dihasilkan, misalnya orang yang sedang berpesta.

b. Kerumunan yang bersifat sementara
1. Kumpulan yang kurang menyenangkan, misalnya kumpulan orang yang sedang antre tiket bioskop.
2. Kumpulan orang-orang yang sedang dalam keadaan panik.
3. Kerumunan penonton karena orang-orang ingin melihat suatu kejadian tertentu. Hampir sama seperti khalayak penonton, bedanya adalah bahwa kerumunan itu tidak direncanakan.
c. Kerumunan yang berlawanan dengan norma-norma hukum, terdiri atas
1. Kerumunan yang bertindak emosional, mereka biasanya bertujuan mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik, misalnya sekelompok demonstran yang bersifat brutal untuk memprotes suatu kebijakan.
2. Kerumunan yang bersifat immoral, misalnya orang sedang mabuk dipinggir jalan.
2. Publik
Publik adalah kelompok yang bukan merupakan kesatuan. Interaksi terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi seperti radio, desas-desus, atau film yang memungkinkan publik untuk memiliki pengikut yang lebih luas dan lebih banyak. Setiap aksi publik diprakarsai oleh keinginan individu, misalnya pemungutan suara dalam pemilihan umum.

1 komentar:

  1. penjelasan yang panjang ini dari paul atau dirangum secara keseluruhan ?

    BalasHapus