Senin, 28 Februari 2011

PERBEDAAN PANDANGAN ANTARA GEREJA KATOLIK ROMA DAN GEREJA ORTODOKS TIMUR

Bermula ketika Kekaisaran Romawi mulai mengalami kesulitan besar untuk mengatur kekaisaran mereka yang terbentang luas, dari Inggris hingga ke Laut Hitam termasuk setiap mil dari garis pantai Mediterania. Waktu yang dibutuhkan untuk berjalan dan mengirim pesan dari satu daerah ke daerah lain sangat lama. Peraturan atau hukum yang dikeluarkan dari Roma membutuhkan waktu yang berbulan-bulan untuk dapat diterima oleh suatu daerah terpencil. Kontrol dan komunikasi yang sebelumnya lancar, kini mulai tersendat-sendat karena luasnya wilayah kekuasaan. Diawal abad keempat, Kaisar Konstantin (280-337M) memutuskan bahwa kota Roma sendiri sudah tidak aman lagi, dan ia memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan ke kota kuno Byzantium. Ketika Konstantin wafat di tahun 337 M, anak-anaknya mencoba membagi kekaisaran itu dan kemudian berselisih karena hal itu. Hasilnya akhirnya adalah pembagian kekaisaran menjadi “Kekaisaran Romawi Timur “, yang berbasis di Konstantinopel , dan “Kekaisaran Romawi Barat”, yang beribukota di Roma. Kekaisaran Timur berdiri hampir seribu tahun dari sekitar abad ke-4 M sampai dengan abad ke-14 M, Pada tahun 1453 M, Konstantinopel jatuh ke tangan kekuasaan Turki Usmani setelah dikepung selama 13 tahun, yang pada saat itu diperintah oleh Sultan Muhammad II, Keberhasilan menguasai Konstantinopel yang sekaligus mengakibatkan runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur ini sangat besar artinya dalam perkembangan Kerajaan Turki selanjutnya. Kekaisaran Barat mulai runtuh karena bebannya sendiri terlalu berat. Suku-suku dari utara seperti bangsa Goth, Visigoth, Vandal dan Frank mengadakan pemberontakan dan berangsur-angsur mulai menaklukan bagian demi bagian dari kekuasaan Romawi Barat dan akhirnya mereka dapat mengendalikan sebagian besar Italia. Alarik (370-410) raja kaum Visigoth, menginvasi dan menduduki Roma pada tahun 410 M, dan Attila the Hunt (406-453), menyerang propinsi-provinsi sebelah utara Romawi sekitar sekitar tahun 433 M. Ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Augustulus (….-476M), terpilih tahun 475 M ia hanya menduduki sebagian kecil dari apa yang dulunya merupakan wilayah Kekaisaran Romawi yang tak terkalahkan. Saat ia ditawan di Ravenna tahun 476M oleh seorang Jerman, Raja Odovacar (434-493), matahari akhirnya tenggelam di kekaisaran yang didirikan oleh Caesar Agustus 505 tahun sebelumnya. Perubahan–perubahan yang terjadi tersebut membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan gereja pada masa itu.
Konstantinopel adalah pusat kerajaan di Timur, setelah ibukota Kekaisaran Romawi dipindahkan oleh Konstantin dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul, Turki), dikarenakan kota ini lebih sentral bagi pemerintahan, Kota ini sebenarnya bernama Byzantium, tetapi kaisar mengganti nama kota itu menurut namanya sendiri, Kaisar Konstantin memberikan perlindungan kepada Gereja dan orang Kristen sebab ia membutuhkan agama untuk mempersatukan semua golongan bangsa dan rakyatnya. Agama Kristen dibuat sebagai pemersatu kekaisarannya. kota Roma yang dulu merupakan pusat pemerintahan sudah tidak lagi ditinggali kaisar, ini memberikan kesempatan dikemudian hari bagi uskup yang berkuasa untuk menggangap dirinya sebagai pewaris kekaisaran Romawi, dengan demikian Gereja mulai menggantikan tempat kekaisaran itu di bagian barat dari kerajaan Romawi.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur, salah-satunya yang mencolok adalah perbedaan bahasa, Kekaisaran Timur memakai bahasa Yunani dan menyebut dirinya “Gereja ortodoks”, tetap ada beberapa wilayah kekaisaran Timur yang tidak mau mempergunakan bahasa Yunani seperti Armenia, Syria, Ethiopia. Mereka tidak mau mempergunakan bahasa Yunani baik dalam pergaulan sehari-hari maupun di dalam gereja. Sebab itu mereka membentuk gereja masing-masing. Perpisahan ini tidak disambut baik oleh pemimpin-pemimpin Gereja di Konstantinopel dan menimbulkan perdebatan, kemudian banyak orang Syria yang diusir, mereka kemudian lari ke Persia dan ini menyebabkan banyak orang Persia menjadi Kristen .Mereka dikenal sebagai orang Kristen Nestorian, menurut nama pemimpinnya,“ Nestorius”. Banyak jemaat Nestorian kemudian berkembang di Syria dan Persia.
Gereja di kekaisaran barat berbahasa Latin dan menyebut dirinya “Gereja Katolik”, dengan pusatnya di Vatikan, Roma. Dalam hal ajaran dan ibadahnya juga terdapat perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur, Gereja Barat menekankan ajaran tentang perbuatan yang baik, dan hukuman terhadap perbuatan yang jahat. Gereja Timur menekankan ajaran tentang hubungan batin dengan Allah (mistik) dan pandangan akan kebenaran (dogma). Didalam ajarannya, Gereja Barat tetap berpegang kepada ajaran bahwa “Roh Allah itu hanya datang kepada mereka yang berada di dalam Kristus, dan Roh itu datang dari Bapa dan Anak”, tetapi Gereja Timur menolak perkataan “dan Anak”. katanya “ Roh Allah turun kepada kita dari Allah”. Gereja Timur menekankan ajaran dengan cara Kerahiban, samadi, mistik dan Teologi Falsafah. Keselamatan dipandang sebagai hal yang baru. Pokok teologi bagi mereka ialah ”Bagaimana manusia bisa menjadi tidak fana kelak”, sedangkan pokok teologi gereja barat berkisar sekitar soal-soal rahmat dan dosa, dan bagaimana manusia bisa menjadi benar dihadapan Allah, Tokoh Alkitab yang disukai di Timur adalah Yohanes, di barat adalah Rasul Paulus.
Gereja Katolik di Roma menuntut pengakuan jemaat, bahwa Uskup di Roma ( yang sekarang paus ) adalah satu-satunya Kepala Gereja. Uskup Roma itu dianggap sebagai pengajar yang benar, sebagai pewaris jabatan rasul-rasul, sebagai pengantara Tuhan dan jemaat, sebagai Imam dalam sakramen dan wakil Kristus yang oleh kuasa Ruh Kudus berhak mengampuni atau menanggung dosa. Uskup (Paus) di Roma ditunjuk sebagai satu-satunya Kepala Gereja yang Am dan Ia dianggap tidak mungkin salah. Pengakuan ini ditolak oleh Gereja Ortodoks Timur, Gereja Timur menekankan susunan Gereja Lama, yakni semua uskup sama tinggi derajatnya, Paus tidak ada.
Perbedaan yang lain lagi terletak dalam pandangan mengenai sikap seorang Kristen dalam kehidupannya sehari-hari di dalam masyarakat. Menurut Geraja Timur, sikap yang patut bagi seorang Kristen ialah kasih dan rendah hati serta merenungkan hidup ketidakfanaan kelak. Gereja Barat menekankan sikap yang patut sebagai seorang Kristen adalah bertindak atau berusaha di dalam dunia. Gereja Timur menggangap pemerintah sebagai gambar Allah dan wali Allah di dunia ini. Gereja Barat menggangap hidup kenegaraan bisa mengandung unsur-unsur jahat dan pengaruh setan maka harus diwaspadai terhadapnya, maka dari itu Gereja katolik mempunyai pusat pemerintahan tersendiri di dalam kota Roma yakni Vatikan, yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri yang tidak ada unsur campur tangan sama sekali dari pemerintahan yang sedang berkuasa baik dimasa lalu maupun di masa sekarang ini.
Pada tahun 1054, pemecahan ini menjadi resmi dan sampai saat ini belum bisa dijembatani. Perbedaan-perbedaan yang demikian banyak dan besar tersebut salah satu faktor yang melatarbelakanginya adalah perbedaan etnis, Gereja Barat disebut juga Gereja Latin dan Gereja Timur disebut Gereja Yunani. Gereja Ortodoks dan gereja-gereja Nestorian mempunyai corak “Timur”, sedangkan gereja–gereja yang bercorak “Barat” atau “Latin”, adalah gereja Katolik Roma dan gereja-gereja Protestan. Gereja-gereja di Indonesia semua keturunan “Gereja-gereja Barat” dalam arti gerejawi
Kini, Gereja Ortodoks terdapat di Rusia dan daerah Balkan, hal ini berhubungan dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki di akhir abad ke-14, orang Rusia mengajak Gereja Timur pindah ke Moskow, sebelumnya Rusia telah menjadi Kristen sewaktu pemerintahan Vladimir I , pada tahun 988 agama kristen telah berkembang di Rusia atas pekabaran Injil dan bimbingan Gereja Yunani yang berpusat di Konstantinopel. Setelah Gereja Timur pindah ke Moskow, Moskow menjadi pusat Gereja Timur dan kaisar diangkat menjadi kepala Gereja Rusia Ortodoks, tetapi ketika revolusi Bolsheviks (1917) berkobar, banyak harta gereja yang musnah dan pemimpin–pemimpin gereja dibunuh. Walaupun gereja mengalami tantangan yang pahit, tetapi masih berjuta orang yang tetap setia kepada Yesus sebagai Juruselamat di Rusia. Kini Gereja Ortodoks Rusia mempunyai anggota kira-kira 250 juta jiwa.
Gereja Katholik merupakan organisasi tertua didunia yang pernah ada dan akan terus hidup serta stabil meski terus terjadi perubahan-perubahan penganutnya - berkembang dan menyusut - selama berabad-abad.
Oleh : JONI SUPARDINATA,S.Sos

1 komentar: