Senin, 28 Februari 2011

Legenda El Dorado

El Dorado sempat menjadi impian pemburu harta karun. Bayangan tentang sebuah kota yang penuh emas. Namun selama ratusan tahun, tak satu ekspedisi pun yang berhasil membuka tabir misterinya. Apakah El Dorado hanya sebuah dongeng? Ataukah ia benar-benar ada?

Legenda El Dorado memancing rasa penasaran. Sejumlah penelitian sejarah atau penelitian pribadi dilakukan untuk mengungkap misteri yang meliputinya. Bayangan tentang emas dan permata berharga yang terkubur di suatu tempat di pedalaman Amerika Selatan itu tetap hangat dibicarakan.

Satu-satunya pijakan untuk mengungkap rahasia besar itu adalah legenda yang tersiar sejak lima ratus tahun lalu. Tentang suku Chibcha, sub suku Indian Amerika Selatan yang sangat memuja Dewa Matahari. Mitologi kuno mereka yang dilansir orang-orang Spanyol menyebutkan bahwa pemujaan ini berkaitan dengan sejumlah persembahan harta berharga seperti emas dan batu permata.

Orang-orang Chibcha menganggap emas adalah anugerah dari Dewa Matahari dan selayaknya dipersembahkan kembali kepada sang Dewa. Lalu kisah yang menyeruak dari mulut ke mulut menyebutkan bahwa pemujaan tersebut membuat suku-suku Chibcha melebur emas sebagai perisai bagi bangunannya. Sehingga kuil-kuil pemujaan mereka disebut dilapis lempeng emas. Namun tak ada bukti yang tersisa dari perkiraan ini.

Kisah ini mirip dengan legenda dalam bahasa Omagua yang diketahui sebagai Indian Tupi-Guyana di teritori antara Brasil dan Guyana. Mereka percaya pada legenda El Dorado berkaitan dengan emas. Namun penjelajah sering menafsir El Dorado mengacu pada sebuah kota emas. Dan dalam peta kuno mereka terdapat sebuah nama El Dorado yang lokasi persisnya tidak jelas.

Sebuah Mitologi
Dalam kepercayaan kuno Chibcha ada disebutkan soal Dewi penunggu danau suci. Selain pemujaan terhadap Dewa Matahari, pemujaan dewi air suci ini juga sangat populer di kalangan Indian itu di masa lalu.

Kisah tentang Dewi ini bermula dari mitologi tentang seorang istri kepala suku Chibcha di masa awal. Karena dituduh melakukan suatu pelanggaran "hukum" perempuan yang merasa benar itu kemudian bunuh diri dengan melompat ke dalam sebuah danau.

Kemurnian hatinya ternyata terbukti dan ia pun bertransfromasi menjadi seorang dewi.Maka sang Dewi ini pun menjadi penunggu danau suci --yang dalam perkamen tua dikenal sebagai Danau Guatavita.

Pemujaan terhadap Dewi Guatavita ini kemudian menjadi ceremoni satu tahun sekali. Di puncak upacara tersebut, seluruh tubuh kepala suku Chibcha akan dilabur dengan getah kemudian dilapisi dengan serbuk emas. Dari kepala hingga ujung jari kaki. Lewat ritual tertentu, kepala suku kemudian diarak menuju danau. Dari sana ia akan dinaikkan ke rakit hingga ke tengah danau. Tiba di tengah danau kepala suku akan terjun ke air dan membasuh tubuhnya hingga bersih. Saat ritus ini dilakukan, barisan upacara yang mengiringinya akan melemparkan sejumlah persembahan emas dan permata ke dalam danau.

Inilah yang disebut sebagai upacara orang emas yang dalam bahasa Muisca (Chibcha) disebut sebagai El Dorado. Benarkah legenda ini?

Sebuah laporan bertahun 1962 menyebutkan tentang penemuan spektakuler dua petani. Di suatu desa dekat Bogota (ibukota Colombia sekarang) mereka menemukan sebuah liang gua yang sangat kecil. Penasaran, kedua petani ini kemudian masuk ke dalamnya dan mereka menemukan emas! Emas temuan mereka ini berupa artefak berbentuk rakit miniatur dengan delapan pendayung dan seorang kepala suku yang terbuat dari emas.

Kedelapan pendayung ini duduk membelakangi sang kepala suku. Inilah salah satu bukti kuat tentang legenda El Dorado yang berhasil ditemukan.

Namun impian tentang emas yang melimpah di El Dorado, tak pernah ditemukan hingga kini. Walau Danau Guatavita tercantum di peta, deskripsinya itu tidak sesuai dengan perkamen kuno tentang danau suci Guatavita yang sesungguhnya. Konon danau suci itu terdapat di antara pegunungan Andes, di dalam sebuah gua yang kini sudah tertutup di dekat Bogota. Seluruh upaya pencarian tidak membuahkan hasil. Terkadang misteri memang bukan untuk diungkap! *

Memburu Emas El Dorado
Semua berawal dari legenda. Dikisahkan dari mulut ke mulut oleh penjelajah Spanyol. Tentang sebuah kota yang berlapis emas bernama El Dorado. Legenda ini menarik minat beratus-ratus pemburu harta karun. Namun sebagian besar akhirnya menemui ajal. Tewas di pedalaman belantara Amerika Selatan di gugus pegunungan Andes!

Sejak penjelajah Spanyol, Juan Ponce de Leon pada 1513 menemukan Puerto Rico di Karibia. Ia mendengar kisah tentang emas di sana namun tak menemukannya. Sampai akhirnya orang-orang Indian menyebut bahwa di Pulau Bimini (sekarang Bahama) ada sumber air awet muda. Ia kemudian lebih tertarik mencari air awet muda. Dalam pencarian tersebut ia berlayar sampai ke semenanjung Florida.

Dalam sebuah ekspedisi militer tahun 1521, Ponce de León mendarat di Charlotte Harbor (Florida) bersama 200 tentara yang menumpang 2 kapal. Saat itu pasukan ekspedisi militer Spanyol ini dihadang pejuang Indian Seminole. Pertempuran pun pecah. Ponce de Leon terkena panah dan segera dievakuasi, namun ia akhirnya menemui ajal setibanya di Kuba.

Paska de Leon, kisah tentang emas suku-suku Indian ternyata menarik bagi penjelajah Spanyol lain bernama Gonzalo Jiménez de Quesada. Dengan menggunakan kekuatan senjata pada 1530-an Quesada bersama pasukan ekpedisi merangsek ke pedalaman Amerika Selatan. Ia kemudian mendarat di wilayah kerajaan Bogota (sekarang columbia) dan untuk pertama kali bertemu dengan suku Indian Chibcha (Sering disebut Muisca) di tahun 1537. Indian yang menghuni dataran tinggi yang erat dengan kisah emas tersembunyi.

Lalu ekspedisi lain yang dipimpin Sebastian de Belalcazar mendengar legenda El Dorado. Dalam bayangannya El Dorado adalah sebuah kota atau wilayah dengan emas yang melimpah ruah. Namun pencarian itu tak pernah membuahkan hasil.

Kegilaan pada emas terus menghantui para penjelajah. Orellana and Gonzalo Pizarro pada 1541 menyusul memasuki teritori Indian melalui perairan Amazon dengan melakukan pembantaian Indian dan pencarian emas yang paling brutal.

El Dorado
Para penjelajah tak pernah mengetahui pasti apakah El Dorado yang sesungguhnya. Kecuali cerita rakyat dan legenda yang membaur bahwa El Dorado berhubungan dengan emas dan harta karun paling berharga milik suku-suku Indian Amerika Selatan.

Padahal sesungguhnya arti kata El Dorado lebih mendekati pengertian "Orang Emas" (Golden Man) ketimbang sebuah tempat emas (Golden Place), yang dalam penyebutan suku Indian lokal sebagai El Rey Dorado yang artinya raja emas.

Ekpedisi "Kematian"
Penyalahartian El Dorado sebagai suatu tempat dengan emas dan permata yang melimpah ternyata telah membutakan para penjajah dan penjelajah Eropa. Konsepsi El Dorado yang tak pernah jelas asal muasal aslinya ditangkap orang-orang Eropa sebagai misteri tentang harta karun terpendam. Maka sejak isu tentang kota emas itu merebak, para pencari harta dan penjelajah berupaya mati-matian mencari lokasinya.

Ternyata setiap ekspedisi yang dikirim selalu mengalamai kebuntuan. Total korban tewas dalam upaya pencarian emas ini mencapai ribuan. Mereka tewas dalam pertempuran dengan suku-suku Indian, terjebak keganasan alam hutan hujan tropis, tewas dalam kecelakaan di medan jelajah pegunungan dan lembah, namun tidak menemukan titik terang tentang harta karun, emas atau pun permata. Apakah El Dorado? Misteri besar masih meliputinya hingga kini…*

El Dorado, Mengandung banyak Pengertian
Chibcha adalah satu suku yang mendiami dataran tinggi di wilayah gugus pegunungan Andes teritori Columbia. Dalam sebuah catatan tentang mitologi suku ini kemungkinan El Dorado merupakan lambang dari sebuah energi besar yang mengandung kekuatan trinitas dari Chiminigagua. Sebuah kekuatan penciptaan semesta.

Namun kemudian El Dorado digunakan secara metaforis untuk merujuk pada tempat benda berharga bisa ditemukan. Karena itu nama El Dorado bisa ditemukan di dalam peta Amerika, terutama sebuah tempat di California dan beberapa tempat lain.

El Dorado juga digunakan untuk merujuk pada pengertian cinta, surgawi, kebahagiaan, atau kesuksesan. Bisa juga dipakai untuk menyatakan sesuatu harapan yang tidak terwujud atau ilusi yang tak nyata. Pemaknaan ini berkaitan dengan banyak upaya menguak misteri emas di balik El Dorado.

Dan Sir Walter Raleight pernah menduga El Dorado sebagai sebuah kota di tepian Danau Parima tak jauh dari Orinoco, Guyana (sekarang Venezuela). Dan beberapa penjelajah yang putus asa pernah berencana mengeringkan Danau Guatavita yang diduga menjadi kuburan harta karun suku Chibcha. Karena di tepian danau di wilayah Sesquile, Provinsi Almeidas itu pernah ditemukan sejumput hiasan emas dan batu zamrud. Namun upaya itu tak pernah diwujudkan… apakah harta karun itu terkubur di bawah lumpur danau?

Aliran dalam Seni

Ekspressionisme
adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam karya lukisan, sastra, film, arsitektur, dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.


Portrait of Eduard Kosmack oleh Egon Schiele
Pelukis Matthias Grünewald dan El Greco bisa disebut ekspresionis.


Rehe im Walde oleh Franz Marc
1. Perupa ekspresionis
Perupa dari abad 20 yang tergolong ekspresionis adalah:
• Jerman: Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Rolf Nesch, Franz Marc, Ernst Barlach, Wilhelm Lehmbruck, Erich Heckel, Karl Schmidt-Rottluff, Ernst Ludwig Kirchner, Max Beckmann, August Macke, Elfriede Lohse-Wächtler, Ludwig Meidner, Paula Modersohn-Becker, Gabriele Münter, dan Max Pechstein.
• Austria: Egon Schiele dan Oskar Kokoschka
• Russia: Wassily Kandinsky dan Alexei Jawlensky
• Netherlands: Charles Eyck, Willem Hofhuizen, Jaap Min, Jan Sluyters, Jan Wiegers dan Hendrik Werkman
• Belgia: Constant Permeke, Gust De Smet, Frits Van den Berghe, James Ensor, Floris Jespers, dan Albert Droesbeke.
• Perancis: Gen Paul dan Chaim Soutine
• Norwegia: Edvard Munch
• Swiss: Carl Eugen Keel
• Indonesia: Affandi


"Elbe Bridge I" oleh Rolf Nesch
• The turbulent history of die Brücke by signandsight
• Gallery
• Museumsportal Schleswig-Holstein
l • b •

Seni Barat


Pra abad ke-20 Seni klasik Roma • Abad pertengahan • Seni Bizantium • Romaneska • Gotik • Renaisans • Mannerisme • Barok • Rokoko • Neoklasik • Romantisisme • Realisme • Pra-Raphaelit • Akademik • Impresionisme • Pasca-impresionisme


Abad ke-20 Modernisme • Kubisme • Ekspresionisme • Abstrak • Blaue Reiter • Die Brücke • Dadaisme • Fauvisme • Gerakan seni dan kriya • Art Nouveau • Plakatstil • Bauhaus • De Stijl • Art Deco • Ekspressonisme abstrak • Seni pop • Futurisme • Suprematisme • Surealisme • Minimalisme • Pasca-Modernisme



"View of Toledo" oleh El Greco, 1595/1610 dipercaya memiliki pengaruh besar terhadap ekspresionisme abad 20, meskipun sebenarnya lukisan ini beraliran manerisme.

PERBEDAAN PANDANGAN ANTARA GEREJA KATOLIK ROMA DAN GEREJA ORTODOKS TIMUR

Bermula ketika Kekaisaran Romawi mulai mengalami kesulitan besar untuk mengatur kekaisaran mereka yang terbentang luas, dari Inggris hingga ke Laut Hitam termasuk setiap mil dari garis pantai Mediterania. Waktu yang dibutuhkan untuk berjalan dan mengirim pesan dari satu daerah ke daerah lain sangat lama. Peraturan atau hukum yang dikeluarkan dari Roma membutuhkan waktu yang berbulan-bulan untuk dapat diterima oleh suatu daerah terpencil. Kontrol dan komunikasi yang sebelumnya lancar, kini mulai tersendat-sendat karena luasnya wilayah kekuasaan. Diawal abad keempat, Kaisar Konstantin (280-337M) memutuskan bahwa kota Roma sendiri sudah tidak aman lagi, dan ia memutuskan untuk memindahkan ibukota kerajaan ke kota kuno Byzantium. Ketika Konstantin wafat di tahun 337 M, anak-anaknya mencoba membagi kekaisaran itu dan kemudian berselisih karena hal itu. Hasilnya akhirnya adalah pembagian kekaisaran menjadi “Kekaisaran Romawi Timur “, yang berbasis di Konstantinopel , dan “Kekaisaran Romawi Barat”, yang beribukota di Roma. Kekaisaran Timur berdiri hampir seribu tahun dari sekitar abad ke-4 M sampai dengan abad ke-14 M, Pada tahun 1453 M, Konstantinopel jatuh ke tangan kekuasaan Turki Usmani setelah dikepung selama 13 tahun, yang pada saat itu diperintah oleh Sultan Muhammad II, Keberhasilan menguasai Konstantinopel yang sekaligus mengakibatkan runtuhnya Kekaisaran Romawi Timur ini sangat besar artinya dalam perkembangan Kerajaan Turki selanjutnya. Kekaisaran Barat mulai runtuh karena bebannya sendiri terlalu berat. Suku-suku dari utara seperti bangsa Goth, Visigoth, Vandal dan Frank mengadakan pemberontakan dan berangsur-angsur mulai menaklukan bagian demi bagian dari kekuasaan Romawi Barat dan akhirnya mereka dapat mengendalikan sebagian besar Italia. Alarik (370-410) raja kaum Visigoth, menginvasi dan menduduki Roma pada tahun 410 M, dan Attila the Hunt (406-453), menyerang propinsi-provinsi sebelah utara Romawi sekitar sekitar tahun 433 M. Ketika Kaisar Romawi terakhir, Romulus Augustulus (….-476M), terpilih tahun 475 M ia hanya menduduki sebagian kecil dari apa yang dulunya merupakan wilayah Kekaisaran Romawi yang tak terkalahkan. Saat ia ditawan di Ravenna tahun 476M oleh seorang Jerman, Raja Odovacar (434-493), matahari akhirnya tenggelam di kekaisaran yang didirikan oleh Caesar Agustus 505 tahun sebelumnya. Perubahan–perubahan yang terjadi tersebut membawa pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan gereja pada masa itu.
Konstantinopel adalah pusat kerajaan di Timur, setelah ibukota Kekaisaran Romawi dipindahkan oleh Konstantin dari Roma ke Konstantinopel (sekarang Istambul, Turki), dikarenakan kota ini lebih sentral bagi pemerintahan, Kota ini sebenarnya bernama Byzantium, tetapi kaisar mengganti nama kota itu menurut namanya sendiri, Kaisar Konstantin memberikan perlindungan kepada Gereja dan orang Kristen sebab ia membutuhkan agama untuk mempersatukan semua golongan bangsa dan rakyatnya. Agama Kristen dibuat sebagai pemersatu kekaisarannya. kota Roma yang dulu merupakan pusat pemerintahan sudah tidak lagi ditinggali kaisar, ini memberikan kesempatan dikemudian hari bagi uskup yang berkuasa untuk menggangap dirinya sebagai pewaris kekaisaran Romawi, dengan demikian Gereja mulai menggantikan tempat kekaisaran itu di bagian barat dari kerajaan Romawi.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara kekaisaran Barat dan Kekaisaran Timur, salah-satunya yang mencolok adalah perbedaan bahasa, Kekaisaran Timur memakai bahasa Yunani dan menyebut dirinya “Gereja ortodoks”, tetap ada beberapa wilayah kekaisaran Timur yang tidak mau mempergunakan bahasa Yunani seperti Armenia, Syria, Ethiopia. Mereka tidak mau mempergunakan bahasa Yunani baik dalam pergaulan sehari-hari maupun di dalam gereja. Sebab itu mereka membentuk gereja masing-masing. Perpisahan ini tidak disambut baik oleh pemimpin-pemimpin Gereja di Konstantinopel dan menimbulkan perdebatan, kemudian banyak orang Syria yang diusir, mereka kemudian lari ke Persia dan ini menyebabkan banyak orang Persia menjadi Kristen .Mereka dikenal sebagai orang Kristen Nestorian, menurut nama pemimpinnya,“ Nestorius”. Banyak jemaat Nestorian kemudian berkembang di Syria dan Persia.
Gereja di kekaisaran barat berbahasa Latin dan menyebut dirinya “Gereja Katolik”, dengan pusatnya di Vatikan, Roma. Dalam hal ajaran dan ibadahnya juga terdapat perbedaan antara Gereja Katolik dan Gereja Ortodoks Timur, Gereja Barat menekankan ajaran tentang perbuatan yang baik, dan hukuman terhadap perbuatan yang jahat. Gereja Timur menekankan ajaran tentang hubungan batin dengan Allah (mistik) dan pandangan akan kebenaran (dogma). Didalam ajarannya, Gereja Barat tetap berpegang kepada ajaran bahwa “Roh Allah itu hanya datang kepada mereka yang berada di dalam Kristus, dan Roh itu datang dari Bapa dan Anak”, tetapi Gereja Timur menolak perkataan “dan Anak”. katanya “ Roh Allah turun kepada kita dari Allah”. Gereja Timur menekankan ajaran dengan cara Kerahiban, samadi, mistik dan Teologi Falsafah. Keselamatan dipandang sebagai hal yang baru. Pokok teologi bagi mereka ialah ”Bagaimana manusia bisa menjadi tidak fana kelak”, sedangkan pokok teologi gereja barat berkisar sekitar soal-soal rahmat dan dosa, dan bagaimana manusia bisa menjadi benar dihadapan Allah, Tokoh Alkitab yang disukai di Timur adalah Yohanes, di barat adalah Rasul Paulus.
Gereja Katolik di Roma menuntut pengakuan jemaat, bahwa Uskup di Roma ( yang sekarang paus ) adalah satu-satunya Kepala Gereja. Uskup Roma itu dianggap sebagai pengajar yang benar, sebagai pewaris jabatan rasul-rasul, sebagai pengantara Tuhan dan jemaat, sebagai Imam dalam sakramen dan wakil Kristus yang oleh kuasa Ruh Kudus berhak mengampuni atau menanggung dosa. Uskup (Paus) di Roma ditunjuk sebagai satu-satunya Kepala Gereja yang Am dan Ia dianggap tidak mungkin salah. Pengakuan ini ditolak oleh Gereja Ortodoks Timur, Gereja Timur menekankan susunan Gereja Lama, yakni semua uskup sama tinggi derajatnya, Paus tidak ada.
Perbedaan yang lain lagi terletak dalam pandangan mengenai sikap seorang Kristen dalam kehidupannya sehari-hari di dalam masyarakat. Menurut Geraja Timur, sikap yang patut bagi seorang Kristen ialah kasih dan rendah hati serta merenungkan hidup ketidakfanaan kelak. Gereja Barat menekankan sikap yang patut sebagai seorang Kristen adalah bertindak atau berusaha di dalam dunia. Gereja Timur menggangap pemerintah sebagai gambar Allah dan wali Allah di dunia ini. Gereja Barat menggangap hidup kenegaraan bisa mengandung unsur-unsur jahat dan pengaruh setan maka harus diwaspadai terhadapnya, maka dari itu Gereja katolik mempunyai pusat pemerintahan tersendiri di dalam kota Roma yakni Vatikan, yang mempunyai sistem pemerintahan sendiri yang tidak ada unsur campur tangan sama sekali dari pemerintahan yang sedang berkuasa baik dimasa lalu maupun di masa sekarang ini.
Pada tahun 1054, pemecahan ini menjadi resmi dan sampai saat ini belum bisa dijembatani. Perbedaan-perbedaan yang demikian banyak dan besar tersebut salah satu faktor yang melatarbelakanginya adalah perbedaan etnis, Gereja Barat disebut juga Gereja Latin dan Gereja Timur disebut Gereja Yunani. Gereja Ortodoks dan gereja-gereja Nestorian mempunyai corak “Timur”, sedangkan gereja–gereja yang bercorak “Barat” atau “Latin”, adalah gereja Katolik Roma dan gereja-gereja Protestan. Gereja-gereja di Indonesia semua keturunan “Gereja-gereja Barat” dalam arti gerejawi
Kini, Gereja Ortodoks terdapat di Rusia dan daerah Balkan, hal ini berhubungan dengan jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki di akhir abad ke-14, orang Rusia mengajak Gereja Timur pindah ke Moskow, sebelumnya Rusia telah menjadi Kristen sewaktu pemerintahan Vladimir I , pada tahun 988 agama kristen telah berkembang di Rusia atas pekabaran Injil dan bimbingan Gereja Yunani yang berpusat di Konstantinopel. Setelah Gereja Timur pindah ke Moskow, Moskow menjadi pusat Gereja Timur dan kaisar diangkat menjadi kepala Gereja Rusia Ortodoks, tetapi ketika revolusi Bolsheviks (1917) berkobar, banyak harta gereja yang musnah dan pemimpin–pemimpin gereja dibunuh. Walaupun gereja mengalami tantangan yang pahit, tetapi masih berjuta orang yang tetap setia kepada Yesus sebagai Juruselamat di Rusia. Kini Gereja Ortodoks Rusia mempunyai anggota kira-kira 250 juta jiwa.
Gereja Katholik merupakan organisasi tertua didunia yang pernah ada dan akan terus hidup serta stabil meski terus terjadi perubahan-perubahan penganutnya - berkembang dan menyusut - selama berabad-abad.
Oleh : JONI SUPARDINATA,S.Sos